kuliah

Sabtu, 14 April 2012

Fenomena Air di Daerah Metropolitan

Oleh: Lenni Hartati Manurung
Tidak diragukan lagi air merupakan kebutuhan pokok manusia. Ia tidak dapat dikesampingkan dengan kebutuhan pokok lainnya seperti tempat tinggal dan pangan.  Air dikatakan juga sebagai sumber kehidupan. Jika terjadi masalah pada air maka kesengasaraan yang dirasakan. Seperti yang belakangan ini terjadi, di daerah Medan Perjuangan kekurangan pasokan air bersih. Air yang ada serba terbatas bahkan tidak cukup memenuhi kebutuhan selama satu hari (bagi anggota rumah lebih dari 3 orang). Di daerah Medan Perjuangan kebanyakan ditempati oleh mahasiswa yang notabenenya adalah anak kos- kosan ataupun tinggal di kontrakan.  Sehingga keterbatasan air menjadi masalah besar yang seharusnya cepat diselesaikan.
Suatu kali, dikontrakan kami pernah sama sekali tidak ada air. Sehingga untuk shalat saja tidak cukup. Kami pun pergi ke mesjid yang lumayan jauh dari rumah. Ada seorang ibu yang menanyakan kami, karena mungkin menurutnya tidak pernah melihat kami sebelumnya.
“Di rumah kami mati air, Bu. Jadi gak cukup lagi untuk ngambil wudhu.” Kata teman satu kontrakan.
“Iya memang. Uda hampir 2 minggu air di daerah sini macet. Padahal di daerah Tembung, air melimpah ruah.” Katanya kemudian.
Begitulah, fenomena krisis air di daerah kami tinggal. Semua kegiatan menjadi terganggu.  Untuk mengingat hari besok menjadi suram, karena harus memikirkan kemana lagi harus menumpang mandi. Tiap hari harus menumpang susah juga, bagaimana perasaan orang yang ditumpangi. Semua jadi serba salah.

0 komentar:

Posting Komentar